"Assalamualaikum
wr. wb."
Salam Super dan sehat selalu untuk kita semua
Dalam
kesempatan ini saya akan menjelaskan peranan ilmu kimia dalam bidang Industri. Sebelum
kita membahas persoalan di atas ada baiknya saya memperkenalakan diri saya
terlebih dahulu. Nama saya Girindra, saat ini saya berusia 19 tahun dan saya
sedang melanjutkan studi saya ke jenjang Strata I(Teknik Mesini) di Sekolah
Tinggi Teknologi Ronggolawe(STTR) . Okeh cukup sudah perkenalannya, mari kita
membahas persoalan tentang Penerapan Ilmu Kimia di Bidang Industri
Ilmu Kimia ialah ilmu
pengetahuan yang mempelajari tentang materi meliputi susunan, struktur, sifat dan perubahan
materi, serta energi yang menyertainya. Ilmu
Kimia telah menghantarkan produk-produk baru yang sangat bermanfaat untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia. Dalam kehidupan sehari-hari banyak produk yang telah
kita pergunakan seperti, sabun, deterjen, pasta gigi dan kosmetik. Penggunaan
polimer pengganti untuk kebutuhan industri dan peralatan rumah tangga dari
penggunaan bahan baku logam telah beralih menjadi bahan baku plastik polivynil
clorida (PVC). Kebutuhan makanan juga menjadi bagian yang banyak dikembangkan
dari kemasan, makanan olahan.
Ilmu kimia berperan dalam peningkatan kesejahteraan manusia
dan perkembangan lain, misalnya dalam pemenuhan kebutuhan lain, dalam pemenuhan
kebutuhan rumah tangga, kemajuan ilmu kedokteran, peningkatan produktivitas
pertanian, kemajuan teknologi, transportasi, penegakan hukum, kelestarian
lingkungan dan kemajuan fotografi dan seni. Luasnya area ilmu kimia, sehingga keterkaitan antara satu
bidang ilmu dengan bidang ilmu lainnya menjadi sangat erat. Peran ilmu kimia
untuk membantu pengembangan ilmu lainnya seperti pada bidang geologi,
sifat-sifat kimia dari berbagai material bumi dan teknik analisisnya telah
mempermudah geolog dalam mempelajari kandungan material bumi; logam maupun
minyak bumi.
Contoh dari pengimplementasian ilmu kimia oleh pihak
industri adalah adanya penggunaan pupuk di bidang pertanian baik itu pupuk
kimia maupun pupuk non kimia,walaupun berbeda tetap saja kedua jenis pupuk ini
menggunakkan konsep ilmu kimia.Penggunaan pupuk benar-benar suatu terobosan
yang luar biasa karena mampu meningkatkan hasil panen,melindungi hasil panen
dari hama dan penyakit serta mampu meningkatkan kualitas hasil panen.
Di bidang
industri/pabrik
Penerapan ilmu Kimia di bidang industri, ilmu Kimia seringkali sangat dibutuhkan. Mesin-mesin di industri membutuhkan logam yang baik dengan sifat tertentu yang sesuai dengan kondisi dan bahan-bahan yang digunakan. Seperti semen, kayu, cat, beton, dsb. dihasilkan melalui riset yang berdasarkan ilmu Kimia. Kain sintetis yang Anda gunakan juga merupakan hasil penerapan ilmu Kimia.
Berbagai produk bahan yang dihasilkan dari produk petrokimia dewasa ini banyak ditemukan. Petrokimia adalah bahan-bahan atau produk yang dihasilkan dari minyak dan gas bumi. Bahan-bahan petrokimia tersebut dapat digolongkan ke dalam plastik, serat sintetis, karet sintetis, pestisida, detergen, pelarut, pupuk, berbagai jenis obat maupun vitamin.
Contoh pada industri Petrokimia :
Bahan
Dasar Petrokimia
Terdapat tiga bahan dasar yang digunakan dalam industri petrokimia, yaitu olefin, aromatika, dan gas sintetis (syn-gas). Untuk memperoleh produk petrokimia dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu:
a. Mengubah minyak dan gas bumi menjadi bahan dasar petrokimia.
b. Mengubah bahan dasar menjadi produk antara.
c. Mengubah produk antara menjadi produk akhir.
Terdapat tiga bahan dasar yang digunakan dalam industri petrokimia, yaitu olefin, aromatika, dan gas sintetis (syn-gas). Untuk memperoleh produk petrokimia dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu:
a. Mengubah minyak dan gas bumi menjadi bahan dasar petrokimia.
b. Mengubah bahan dasar menjadi produk antara.
c. Mengubah produk antara menjadi produk akhir.
-Olefin (alkena-alkena)
Olefin merupakan bahan dasar petrokimia yang paling utama. Produksi olefin di seluruh dunia mencapai milyaran kg per tahun. Di antara olefin yang paling banyak diproduksi adalah etilena (etena), propilena (propena), dan butadiena.
Olefin merupakan bahan dasar petrokimia yang paling utama. Produksi olefin di seluruh dunia mencapai milyaran kg per tahun. Di antara olefin yang paling banyak diproduksi adalah etilena (etena), propilena (propena), dan butadiena.
-Aromatika
Pada industri petrokimia, bahan aromatika yang terpenting adalah benzena, toluena, dan xilena.
Pada industri petrokimia, bahan aromatika yang terpenting adalah benzena, toluena, dan xilena.
-Syn-Gas (Gas Sintetis)
Gas sintetis ini merupakan campuran dari karbon monoksida (CO) dan hidrogen (H2).
Gas sintetis ini merupakan campuran dari karbon monoksida (CO) dan hidrogen (H2).
Contoh pada Industri Oleokimia
Oleokimia merupakan bahan kimia yang
berasal dari minyak/lemak alami, baik tumbuhan maupun hewani. Pada saat
ini, permintaan akan produk oleokimia semakin
meningkat. Hal ini disebabkan produk oleokimia mempunyai beberapa keunggulan
dibandingkan produk petrokimia, seperti harga, sumber yang dapatdiperbaharui,
dan produk yang ramah lingkungan. Pada saat ini industri oleokimiamasih
berbasis kepada minyak/trigliserida sebagai bahan bakunya. Hal ini
terjadikarena secara umum para pengusaha masih ragu untuk terjun secara
langsung ke industri oleokimia. Masih sangat jarang dijumpai sebuah industri
yang mengolah bahan baku langsung
menjadi bahan kimia tanpa melalui trigliserida.
Selama ini asam lemak
dari kelapa sawit selalu diolah dari minyak/trigliserida. Padahal darisegi
teknik dan ekonomi akan lebih efisien untuk mengolah secara langsung buahsawit menjadi asam lemak melalui pengaktifan enzim
lipase yang terkandung pada buah sawit. Hal ini juga bisa ditemukan pada
bahan baku nabati lainnya(Samardi 2009).Oleokimia terdiri atas asam lemak, meliester lemak, alkohol lemak, aminalemak,
dan gliserol. Produk-produk turunannya berupa sabun batangan, detergen,sampo, pelembut, kosmetik, bahan tambahan untuk
industri plastik, karet, dan pelumas. Dalam perdagangan dikenal dua
jenis oleokimia, yaitu oleokimia alamidan oleokimia buatan. Oleokimia alami
diperoleh dari minyak nabati atau minyak hewani sedangkan oleokimia dapat
diperoleh dari minyak bumi (petrokimia), seperti propilena (Andreson 1999).
Sumber/Referensi :
http://tempatsaring.blogspot.com/2013/06/ilmu-kimia-dalam-perkembangan-industri.html
http://industri21rahman.blogspot.com/2012/12/industri-oleokimia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar