Minggu, 05 April 2015

Penerapan Ilmu Kimia di Bidang Industri



"Assalamualaikum wr. wb."
 Salam Super dan sehat selalu untuk kita semua
Dalam kesempatan ini saya akan menjelaskan peranan ilmu kimia dalam bidang Industri. Sebelum kita membahas persoalan di atas ada baiknya saya memperkenalakan diri saya terlebih dahulu. Nama saya Girindra, saat ini saya berusia 19 tahun dan saya sedang melanjutkan studi saya ke jenjang Strata I(Teknik Mesini) di Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe(STTR) . Okeh cukup sudah perkenalannya, mari kita membahas persoalan tentang Penerapan Ilmu Kimia di Bidang Industri

 Ilmu  Kimia ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari  tentang materi  meliputi susunan, struktur, sifat dan perubahan materi, serta energi yang menyertainya. Ilmu Kimia telah menghantarkan produk-produk baru yang sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dalam kehidupan sehari-hari banyak produk yang telah kita pergunakan seperti, sabun, deterjen, pasta gigi dan kosmetik. Penggunaan polimer pengganti untuk kebutuhan industri dan peralatan rumah tangga dari penggunaan bahan baku logam telah beralih menjadi bahan baku plastik polivynil clorida (PVC). Kebutuhan makanan juga menjadi bagian yang banyak dikembangkan dari kemasan, makanan olahan

Ilmu kimia berperan dalam peningkatan kesejahteraan manusia dan perkembangan lain, misalnya dalam pemenuhan kebutuhan lain, dalam pemenuhan kebutuhan rumah tangga, kemajuan ilmu kedokteran, peningkatan produktivitas pertanian, kemajuan teknologi, transportasi, penegakan hukum, kelestarian lingkungan dan kemajuan fotografi dan seni. Luasnya area ilmu kimia, sehingga keterkaitan antara satu bidang ilmu dengan bidang ilmu lainnya menjadi sangat erat. Peran ilmu kimia untuk membantu pengembangan ilmu lainnya seperti pada bidang geologi, sifat-sifat kimia dari berbagai material bumi dan teknik analisisnya telah mempermudah geolog dalam mempelajari kandungan material bumi; logam maupun minyak bumi.

Contoh dari pengimplementasian ilmu kimia oleh pihak industri adalah adanya penggunaan pupuk di bidang pertanian baik itu pupuk kimia maupun pupuk non kimia,walaupun berbeda tetap saja kedua jenis pupuk ini menggunakkan konsep ilmu kimia.Penggunaan pupuk benar-benar suatu terobosan yang luar biasa karena mampu meningkatkan hasil panen,melindungi hasil panen dari hama dan penyakit serta mampu meningkatkan kualitas hasil panen.


Di bidang industri/pabrik

          Penerapan ilmu Kimia di bidang industri, ilmu Kimia seringkali sangat dibutuhkan. Mesin-mesin di industri membutuhkan logam yang baik dengan sifat tertentu yang sesuai dengan kondisi dan bahan-bahan yang digunakan. Seperti semen, kayu, cat, beton, dsb. dihasilkan melalui riset yang berdasarkan ilmu Kimia. Kain sintetis yang Anda gunakan juga merupakan hasil penerapan ilmu Kimia.

          Berbagai produk bahan yang dihasilkan dari produk petrokimia dewasa ini banyak ditemukan. Petrokimia adalah bahan-bahan atau produk yang dihasilkan dari minyak dan gas bumi. Bahan-bahan petrokimia tersebut dapat digolongkan ke dalam plastik, serat sintetis, karet sintetis, pestisida, detergen, pelarut, pupuk, berbagai jenis obat maupun vitamin.

Contoh pada industri Petrokimia :
 

Bahan Dasar Petrokimia
           Terdapat tiga bahan dasar yang digunakan dalam industri petrokimia, yaitu olefin, aromatika, dan gas sintetis (syn-gas). Untuk memperoleh produk petrokimia dilakukan dengan tiga tahapan, yaitu:
a. Mengubah minyak dan gas bumi menjadi bahan dasar petrokimia.
b. Mengubah bahan dasar menjadi produk antara.
c. Mengubah produk antara menjadi produk akhir.

-Olefin (alkena-alkena)
          Olefin merupakan bahan dasar petrokimia yang paling utama. Produksi olefin di seluruh dunia mencapai milyaran kg per tahun. Di antara olefin yang paling banyak diproduksi adalah etilena (etena), propilena (propena), dan butadiena.
-Aromatika
          Pada industri petrokimia, bahan aromatika yang terpenting adalah benzena, toluena, dan xilena.
-Syn-Gas (Gas Sintetis)
          Gas sintetis ini merupakan campuran dari karbon monoksida (CO) dan hidrogen (H2).

Contoh pada Industri Oleokimia  

Oleokimia merupakan bahan kimia yang berasal dari minyak/lemak alami, baik tumbuhan maupun hewani. Pada saat ini, permintaan akan produk oleokimia semakin meningkat. Hal ini disebabkan produk oleokimia mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan produk petrokimia, seperti harga, sumber yang dapatdiperbaharui, dan produk yang ramah lingkungan. Pada saat ini industri oleokimiamasih berbasis kepada minyak/trigliserida sebagai bahan bakunya. Hal ini terjadikarena secara umum para pengusaha masih ragu untuk terjun secara langsung ke industri oleokimia. Masih sangat jarang dijumpai sebuah industri yang mengolah bahan baku langsung menjadi bahan kimia tanpa melalui trigliserida. 

Selama ini asam lemak dari kelapa sawit selalu diolah dari minyak/trigliserida. Padahal darisegi teknik dan ekonomi akan lebih efisien untuk mengolah secara langsung buahsawit menjadi asam lemak melalui pengaktifan enzim lipase yang terkandung pada buah sawit. Hal ini juga bisa ditemukan pada bahan baku nabati lainnya(Samardi 2009).Oleokimia terdiri atas asam lemak, meliester lemak, alkohol lemak, aminalemak, dan gliserol. Produk-produk turunannya berupa sabun batangan, detergen,sampo, pelembut, kosmetik, bahan tambahan untuk industri plastik, karet, dan pelumas. Dalam perdagangan dikenal dua jenis oleokimia, yaitu oleokimia alamidan oleokimia buatan. Oleokimia alami diperoleh dari minyak nabati atau minyak hewani sedangkan oleokimia dapat diperoleh dari minyak bumi (petrokimia), seperti propilena (Andreson 1999).

  

Sumber/Referensi :
http://tempatsaring.blogspot.com/2013/06/ilmu-kimia-dalam-perkembangan-industri.html
http://industri21rahman.blogspot.com/2012/12/industri-oleokimia.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar